Rabu, 25 Maret 2015

tak ada yang SEMPURNA di dunia ini



Tak ada yang sempurna di dunia inil
Antara kebahagiaan dan kesedihan, selalu beriringan, dimanapun tempat kalian berpijak
Sering saya dengar dan mungkin saya pun sering berkata “di tempat ini.. tak ada yang bisa saya banggakan!” atau “ini di pondok! tapi kayak di kos kosan!” “gak betah! Pengen cepet cepet lulus dari pondok!” atau banyak lagi yang sering kita keluhkan dari sebuah keadaan terutama di pondok. Malam ini saya iseng ngobrol2 dengan adek kelas saya dulu di pondok.
“bagaimana keadaan pondok sekarang?” Tanya saya
“kemarin baru ada bentrok kak!, kepengurusannya ………(sensor)”
--------cerita ini membuat saya syok dan kaget---------------
“bagimana dengan si A,,Si B,, Si C (nama bbrapa santri yg sya kenal akhlaqnya baik,alim,polos)
“sekarang seperti ini,.. seperti ini… berubah semua>kemarin baru saja ini… dan ini… “
------tambah kaget dan sedih,prihatin dengan keadaan ini-------------
Selesai perbincangan tadi, Saya lanjut bertanya “nah kalau kamu gimana mau ngelanjutin di sono lagi gak?”
“wah.. nggak aah kak.. aku nggak mau di sono lg, nggak ada suasana pondok, uda kaya kos kosan”
Loh… ini nih.. sebenarnya yang bikin kos kosan  lah mereka yang bilang sendiri
Kenapa saya bilang gitu.. jelas pondok dengan kos kosan beda jauh! Dari segi kedisiplinan dan rutinitas kesehariannya.
Nah sekarang, kenapa banyak santri  yang bilang seperti itu?
Karna dia belum memahami sepenuhnya suasana apa yang mereka harapkan dari tempat bernama “pesantren”??? kepuasan hati yang belum pernah mereka rasakan sebagai santri..
Sebenarnya permasalahannya 1 ,” Hati kita masih jauh dari Allah..”
Coba sekarang instropeksi diri kita , apakah sejauh ini ketika sholat 5 waktu saja, kita selalu bisa menjaganya dari wudhu hingga sholat itu benar?” kita resapi  kekhusyukan kita terhadap Allah sampai salam.. berlaku Ikhsan dalam beribadah, lebih suka baca Al-Qur’an di banding novel yang kurang mendidik, lebih suka di berlama” di masjid daripada ngobrol ngalor ngidul gak jelas di kamar ato yang lebih parah nge.gosip (nah looo…. J)
masyaaAllah…  coba saja santri yang masih belum ngerasa di pondok ngelakuin hal2 yang mungkin di anggap biasa dan remeh.. tapi sebenarnya , apabila di kerjakan dengan ikhsan..ikhlas.. dan sabar insyaAllah dia akan jauh lebih bahagia.. bahkan imam syafi’I berkata bahwasanya “tak ada kebahagiaan apapun di dunia ini yang bisa menandingi indahnya berdua.an dengan sang pencipta”
masyaaAllah sekali ya… jadi.. tunggu apa lagi..!
segera perbaiki kualitas amal ibadah kita
kenapa hati ini masih galau,,sedih,,resah gini,, padahal uda baca Al-Qur’an? Nah.. sekarang coba deh,. Baca sama artinya! pahami bener2 tuh.. semua ketenangan akan kita temui, jika dekat dengan Al-Qur’an..
“jangan pernah mengeluh atas apa yang telah kita dapat” pesan bagi saya pribadi dan antum semua.. jadi santri santri dimapun anda berada..:D
Gak usah sesali deh apa yang uda terjadi.. semua ini karna Allah uda ngatur hidup kita dengan se baik… baiknya… percaya deh..! bahkan ketika daun jatuh dari dahannya pun! Tak luput dari pandangan dan takdir Allah..  MasyaaAllah .. lebih patutnya banyakin bersyukur atas takdir yang mengantarkan kita dapat bersua di ma’had yang insyaaAllah barakah ini.. tak semua orang dapat merasakan manisnya menuntut ilmu dengan orang2 alim.. bertemu dengan sejuta inspirator “Islamic world view”  … hingga kita mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat..
Syukuri…Nikmati… Ikhlaskan dalam hati,positif thinking dengan semua takdir Allah yang akan datang
insyaaAllah hidup menjadi lebih barakah
hidupkan Allah dalam hati kita.. dekati Allah.. kembali pada Allah,.. rasakan betapa Allah sangat menyayangi kita.. betapa maha kasihnya.. berjuta kasih yang telah Allah berikan untuk kita..untuk keluarga kita,..
sekarang saya Tanya “yang punya hati siapa?” Allah…..
 “yang meciptakan dan memberi hati siapa?” Allah…
Allah…. ! Maka dekati Dia! Dekati Dia yang punya hati.. kembali padaNya .. Dia yang maha membolak balikan hati manusia
insyaaAllah… perasaan bahagia akan selalu hadir dalam setiap langkah perjuangan kita di pesantren. Dengan itu kita akan mudah melakukan sunnah2 pondok yang mungkin tlah lama kita tinggalkan… dimulai dari diri saya… dan antum semua yang sekarang lagi baca.. insyaaAllah jika Allah berkehendak, maka kita bisa menularkan suasana pesantren yang selama ini kita rindukan.
Wallahua’lam bishowab semoga Allah meridhai dalam setiap langkah perjuangan jalan dakwah ini