Tak ada
yang sempurna di dunia inil
Antara
kebahagiaan dan kesedihan, selalu beriringan, dimanapun tempat kalian berpijak
Sering saya
dengar dan mungkin saya pun sering berkata “di tempat ini.. tak ada yang bisa
saya banggakan!” atau “ini di pondok! tapi kayak di kos kosan!” “gak betah! Pengen
cepet cepet lulus dari pondok!” atau banyak lagi yang sering kita keluhkan dari
sebuah keadaan terutama di pondok. Malam ini saya iseng ngobrol2 dengan adek
kelas saya dulu di pondok.
“bagaimana
keadaan pondok sekarang?” Tanya saya
“kemarin
baru ada bentrok kak!, kepengurusannya ………(sensor)”
--------cerita
ini membuat saya syok dan kaget---------------
“bagimana
dengan si A,,Si B,, Si C (nama bbrapa santri yg sya kenal akhlaqnya
baik,alim,polos)
“sekarang
seperti ini,.. seperti ini… berubah semua>kemarin baru saja ini… dan ini… “
------tambah
kaget dan sedih,prihatin dengan keadaan ini-------------
Selesai
perbincangan tadi, Saya lanjut bertanya “nah kalau kamu gimana mau ngelanjutin
di sono lagi gak?”
“wah..
nggak aah kak.. aku nggak mau di sono lg, nggak ada suasana pondok, uda kaya
kos kosan”
Loh… ini
nih.. sebenarnya yang bikin kos kosan
lah mereka yang bilang sendiri
Kenapa saya
bilang gitu.. jelas pondok dengan kos kosan beda jauh! Dari segi kedisiplinan
dan rutinitas kesehariannya.
Nah
sekarang, kenapa banyak santri yang
bilang seperti itu?
Karna dia
belum memahami sepenuhnya suasana apa yang mereka harapkan dari tempat bernama
“pesantren”??? kepuasan hati yang belum pernah mereka rasakan sebagai santri..
Sebenarnya
permasalahannya 1 ,” Hati kita masih jauh dari Allah..”
Coba
sekarang instropeksi diri kita , apakah sejauh ini ketika sholat 5 waktu saja,
kita selalu bisa menjaganya dari wudhu hingga sholat itu benar?” kita resapi kekhusyukan kita terhadap Allah sampai salam..
berlaku Ikhsan dalam beribadah, lebih suka baca Al-Qur’an di banding novel yang
kurang mendidik, lebih suka di berlama” di masjid daripada ngobrol ngalor
ngidul gak jelas di kamar ato yang lebih parah nge.gosip (nah looo…. J)
masyaaAllah… coba saja santri yang masih belum ngerasa di
pondok ngelakuin hal2 yang mungkin di anggap biasa dan remeh.. tapi sebenarnya
, apabila di kerjakan dengan ikhsan..ikhlas.. dan sabar insyaAllah dia akan
jauh lebih bahagia.. bahkan imam syafi’I berkata bahwasanya “tak ada
kebahagiaan apapun di dunia ini yang bisa menandingi indahnya berdua.an dengan
sang pencipta”
masyaaAllah
sekali ya… jadi.. tunggu apa lagi..!
segera
perbaiki kualitas amal ibadah kita
kenapa hati
ini masih galau,,sedih,,resah gini,, padahal uda baca Al-Qur’an? Nah.. sekarang
coba deh,. Baca sama artinya! pahami bener2 tuh.. semua ketenangan akan kita
temui, jika dekat dengan Al-Qur’an..
“jangan
pernah mengeluh atas apa yang telah kita dapat” pesan bagi saya pribadi dan
antum semua.. jadi santri santri dimapun anda berada..:D
Gak usah
sesali deh apa yang uda terjadi.. semua ini karna Allah uda ngatur hidup kita
dengan se baik… baiknya… percaya deh..! bahkan ketika daun jatuh dari dahannya
pun! Tak luput dari pandangan dan takdir Allah.. MasyaaAllah .. lebih patutnya banyakin
bersyukur atas takdir yang mengantarkan kita dapat bersua di ma’had yang
insyaaAllah barakah ini.. tak semua orang dapat merasakan manisnya menuntut
ilmu dengan orang2 alim.. bertemu dengan sejuta inspirator “Islamic world view”
… hingga kita mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat..
Syukuri…Nikmati…
Ikhlaskan dalam hati,positif thinking dengan semua takdir Allah yang akan datang
insyaaAllah
hidup menjadi lebih barakah
hidupkan Allah
dalam hati kita.. dekati Allah.. kembali pada Allah,.. rasakan betapa Allah
sangat menyayangi kita.. betapa maha kasihnya.. berjuta kasih yang telah Allah
berikan untuk kita..untuk keluarga kita,..
sekarang
saya Tanya “yang punya hati siapa?” Allah…..
“yang meciptakan dan memberi hati siapa?”
Allah…
Allah…. ! Maka
dekati Dia! Dekati Dia yang punya hati.. kembali padaNya .. Dia yang maha
membolak balikan hati manusia
insyaaAllah…
perasaan bahagia akan selalu hadir dalam setiap langkah perjuangan kita di
pesantren. Dengan itu kita akan mudah melakukan sunnah2 pondok yang mungkin
tlah lama kita tinggalkan… dimulai dari diri saya… dan antum semua yang
sekarang lagi baca.. insyaaAllah jika Allah berkehendak, maka kita bisa
menularkan suasana pesantren yang selama ini kita rindukan.
Wallahua’lam
bishowab semoga Allah meridhai dalam setiap langkah perjuangan jalan dakwah ini