Rabu, 31 Maret 2021

Perjalanan Panjang S1 dan Kekecewaan

 

Untuk menuju hari ini, adahal hal yang sangat aku impikan dari 2 tahun lalu 2019.impian yang sudah aku susun, sepertinya tinggalah impian yang sekarang tak tau dimina berada.

Aku membayangkan hari ini, jauh jauh hari, untuk memberikan self reward dari apa yang sudah aku perjuangkan, hingga banyak pengorbanan dari keluarga, hati, finansial, mental. Aku sudah berusaha semaksimal aku bisa untuk melawan mentalku sendiri yang terus menerus menyalahkan keadaan dan diriku sendiri.

Keluarga yang dulu sayang, perhatian, dan membelaku, sudah tak ada. Mereka membenci sikap dan keputusanku, padahal itu untuk masa depanku, pilihanku ngekos yang awalnya untuk men fokuskan diri dan pendidikan ku di s1 ini. Tapi berujung petaka, yang ga pernah aku bayangkan sebelumnya.

Tahun demi tahun sudah aku lewati, bertahan di rumah sodara yang notabennya adalah “menumpang” sudah 5 tahun dari 2015 hingga 2020. Tentunya sudah banyak aku menelan rasa dan pahit, menahan, dan berharap agar semuanya segera berlalu dan sampai pada hari ini.

Ya... hari ini yang ternyata aku di rumah, di kendal, aku hanya ingin merayakan “self-reward” kepada diriku sendiri. Aku sudah cukup capek dengan hari-hari yang dihantui rasa bersalah pada semua yang telah terjadi.

Tapi, hari ini aku tak bisa keluar, setelah kemarin hujan kecil aku dilarang keluar mamku, hari ini dia melarangku lagi. Memang dasarnya aku berharap agar ada yang menemaniku keluar makan di resto/cafe dengan adiku yang malam ini adalah malam terakhir di rumah.

Rasa kecewa dengan keadaan saat ini benar-benar besar. Aku tau, sikap ini seperti anak kecil, tapi aku cukup sakit dengan semua perjalanan yang aku tahan sampai di hari yang aku nantikan yaitu kemarin.

Aku terbiasa memberi self-reward ketika sedang capek kerja, dan segudang problem yang menimpaku, hingga gaji mengajarku yang hanya 15k per pertemuan yang membuat mood ku berantakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar