Untuk menuju hari ini,
adahal hal yang sangat aku impikan dari 2 tahun lalu 2019.impian yang sudah aku
susun, sepertinya tinggalah impian yang sekarang tak tau dimina berada.
Aku membayangkan hari
ini, jauh jauh hari, untuk memberikan self reward dari apa yang sudah aku
perjuangkan, hingga banyak pengorbanan dari keluarga, hati, finansial, mental. Aku
sudah berusaha semaksimal aku bisa untuk melawan mentalku sendiri yang terus
menerus menyalahkan keadaan dan diriku sendiri.
Keluarga yang dulu
sayang, perhatian, dan membelaku, sudah tak ada. Mereka membenci sikap dan
keputusanku, padahal itu untuk masa depanku, pilihanku ngekos yang awalnya
untuk men fokuskan diri dan pendidikan ku di s1 ini. Tapi berujung petaka, yang
ga pernah aku bayangkan sebelumnya.
Tahun demi tahun sudah
aku lewati, bertahan di rumah sodara yang notabennya adalah “menumpang” sudah 5
tahun dari 2015 hingga 2020. Tentunya sudah banyak aku menelan rasa dan pahit,
menahan, dan berharap agar semuanya segera berlalu dan sampai pada hari ini.
Ya... hari ini yang
ternyata aku di rumah, di kendal, aku hanya ingin merayakan “self-reward”
kepada diriku sendiri. Aku sudah cukup capek dengan hari-hari yang dihantui
rasa bersalah pada semua yang telah terjadi.
Tapi, hari ini aku tak
bisa keluar, setelah kemarin hujan kecil aku dilarang keluar mamku, hari ini
dia melarangku lagi. Memang dasarnya aku berharap agar ada yang menemaniku
keluar makan di resto/cafe dengan adiku yang malam ini adalah malam terakhir di
rumah.
Rasa kecewa dengan
keadaan saat ini benar-benar besar. Aku tau, sikap ini seperti anak kecil, tapi
aku cukup sakit dengan semua perjalanan yang aku tahan sampai di hari yang aku
nantikan yaitu kemarin.
Aku terbiasa memberi
self-reward ketika sedang capek kerja, dan segudang problem yang menimpaku,
hingga gaji mengajarku yang hanya 15k per pertemuan yang membuat mood ku
berantakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar